Kelas XII

Silakan klik tombol berikut untuk memilih materi yang akan anda pelajari!

163 thoughts on “Kelas XII”

Cahyo Adillah Putra pada 11 Agustus 2020 pukul 10:41 am berkata:

Assalamu’alaikum
Ijin bertanya bu, di bagian penjelasan mengenai komponen enzim disebutkan bahwa Ada komponen yang bernama Gigus prostetik yaitu bagian Enzim non protein, sedangkan pada bagian penjelasan faktor” yang mempengaruhi kerja Enzim disebutkan bahwa Enzim adalah protein. Jadi Enzim itu sebenarnya protein atau non protein?. Mohon penjelasan nya bu. Terimakasih.

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 23 Agustus 2020 pukul 2:56 pm berkata:
  
  Singkatnya begini, enzim adalah protein yang bertindak sebagai katalisator di dalam mahluk hidup. Enzim yang tersusun atas protein saja disebut apoenzim. Beberapa enzim ada yang memerlukan komponen non protein untuk membantu aktivitasnya. Komponen non protein ini disebut gugus prosteik, dan enzim yang memiliki gugus prostetik disebut holoenzim.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Agus budi prasetyo pada 11 Agustus 2020 pukul 10:16 am berkata:

Bu ijin bertanya, fungsi dari atp dan adp apa yhh?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 23 Agustus 2020 pukul 2:34 pm berkata:
  
  ADP dan ATP kedua-duanya adalah energi yang dihasilkan dari reaksi respirasi. ADP akan berubah menjadi ATP agar bisa langsung digunakan oleh tubuh.
  Untuk lebih jelasnya, nanti kamu bisa pelajari lebih lanjut pada Sub Bab Katabolisme.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Ni'mah Akmaliyyah (XllA3) pada 11 Agustus 2020 pukul 10:14 am berkata:

Bu izin bertanya, salah satu faktor yang mempengaruhi enzim itu ada aktivator dan inhibitor. Pertanyaan saya, pada saat apakah jalannya reaksi enzim akan dihambat oleh inhibitor? kenapa dihambat, sedangkan ada yang mempercepat jalannya reaksi enzim (aktivator)?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 23 Agustus 2020 pukul 12:46 pm berkata:
  
  Mudahnya begini ya, aktivator itu adalah molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya, sehingga jalannya reaksi enzimatis berlangsung lebih cepat. Contoh, di dalam saliva (ludah) kita terdapat enzim amilase (ptialin), enzim ini akan lebih cepat berikatan dengan amilum manakala ada aktivator berupa ion klorida.
  Adapun contoh kerja enzim dihambat adalah saat seseorang keracunan sianida. Oksigen akan bersaing dengan sianida untuk berikatan dengan enzim cytochrome-x-oxidase, ketika sel-sel tubuh melakukan proses respirasi. Sehingga kerja enzim tersebut terhambat, sehingga menyebabkan kematian sel-sel.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Tria Puspita 12 MIPA 3 pada 11 Agustus 2020 pukul 9:49 am berkata:

Izin bertanya Bu, maksud dari “bentuk molekul glukosa bebas tidak umum dalam diet kita” itu bagaimana si Bu?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 10:05 pm berkata:
  
  Maksudnya, dalam menu makanan sehari-hari kita, gula yang dikonsumsi bukan dalam bentuk glukosa, misal gula pasir merupakan sukrosa.Setelah kita konsumsi, baru di dalam tubuh akan mengalamipencernaan menjadi glukosa.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Arum Nuri Anggraeni pada 11 Agustus 2020 pukul 9:43 am berkata:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakattuh
Saya Arum Nuri Anggraeni dari kelas 12 Mipa 3 no absen 08
Izin bertanya bu..
Pada faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim,terutama adalah substrat,suhu, keasaman,aktivator dan inhibitor. Nah pertanyaan saya,bagaimana suhu bisa mempengaruhi enzim ?
Terima kasih bu..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakattuh

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 9:56 pm berkata:
  
  Jadi pada suhu yang sangat tinggi enzim tidak dapat mengkatalis suatu substrat, karena ikatan kimianya sendiri rusak
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Fajar Riyanto pada 11 Agustus 2020 pukul 9:37 am berkata:

Izin bertanya bu,
Di atas dijelaskan bahwa respirasi aerob dapat saja terhambat pada suatu hal,
Lalu apa saja yang dapat menghambat respirasi aerob?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 3:25 pm berkata:
  
  Salah satu penghambat respirasi aerob adalah kurang tersedianya oksigen
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Anas Afrizal Dzaki pada 11 Agustus 2020 pukul 9:28 am berkata:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Mohon izin bertanya Bu, Saya Anas Afrizal Dzaki dari kelas XII MIPA 3.
Thermolabil merupakan salah satu sifat dari enzim, mengapa enzim mudah rusak bila dipanasi lebih dari 60° C?
Terimakasih Bu.

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 11 Agustus 2020 pukul 10:08 am berkata:
  
  Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
  Enzim itu tersusun atas protein yaitu bagian apoenzimnya, sedangkan protein, bila terkena suhu yang panas strukturnya akan rusak. Kalau bagia apoenzimnya rusak berarti secara umum enzim tersebut rusak
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
elviana dian mustika sari pada 10 Agustus 2020 pukul 11:42 am berkata:

assalamualaikum ibu… saya mau bertanya perbedaan endoenzim dan ektoenzim itu bagaimana Bu

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 3:22 pm berkata:
  
  endo = dalam, ekto = luar
  endoenzim = enzim yang bekerja di dalam sel
  ektoenzim = enzim yang bekerja di luar sel
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
daru puspitaningtyas pada 10 Agustus 2020 pukul 11:41 am berkata:

Assalamualaikum bu saya mau bertanya. Apakah bentuk enzim sama seperti bentuk sel.
Sel kan berlapis-lapis sampai inti sel..?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 3:06 pm berkata:
  
  Tidak ya, enzim itu protein yang punya peran mempercepat suatu reaksi di dalam tubuh mahluk hidup. Kadangkala butuh kofaktor.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Riszki alfiansah pada 10 Agustus 2020 pukul 11:40 am berkata:

Bu,apa yang dimaksud dengan stabilisator agarenzim tetap aktif?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 3:05 pm berkata:
  
  Ada enzim agar tetap aktif, dia perlu kofaktor. Kofaktor ini akan menjaga bagian sisi aktif stabil.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Athifah Nur Azizah pada 10 Agustus 2020 pukul 11:33 am berkata:

Assalamualaikum wr wb
Bu izin bertanya, kan enzim memerlukan ph dan suhu ya bu, itu maksudnya gimana bu saya kurang paham. Terimakasih

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 2:51 pm berkata:
  
  Enzim itu kan macam-macam ya, dan satu macam enzim hanya bekerja pada satu macam substrat. Nah tiap-tiap enzim itu, kerjanya dipengaruhi oleh pH dan suhu. Misal, enzim yang berada di mulut, keaktifannya akan menurun manakala suasana mulut terlalu asam, berbeda dengan enzim yang bekerja di lambung. Lambung, kan penghasil asam, maka kerja enzim akan meningkat jika suasananya cenderung lebih asam.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Ayu Windiyani pada 10 Agustus 2020 pukul 11:24 am berkata:

Bu mau bertanya..
Dalam proses katabolisme dan anabolisme kan melibatkan penguraian senyawa kompleks dan senyawa sederhana.
Senyawa kompleks dan senyawa sederhana maksudnya bagaimana ana bu??

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 11 Agustus 2020 pukul 8:58 am berkata:
  
  Senyawa kompleks contohnya karbohidrat, lemak dan protein. Kalau senyawa sederhana adalah hasil perombakkan senyawa kompleks. Misal karbohidrat (senyawa kompleks) dapat dipecah menjadi glukosa. Glukosa ini adalah senyawa sederhana.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Bagas setia aji(12IPA4) pada 10 Agustus 2020 pukul 11:23 am berkata:

Knapa enzim sangat di butuhkan dalam proses di dalam tubuh?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 11 Agustus 2020 pukul 8:51 am berkata:
  
  Semua proses metabolisme di dalam tubuh tanpa enzim pun dapat berjalan, namun dengan adanya enzim metabolisme akan berjalan cepat. Salah satu contoh reaksi metabolisme dalam tubuh manusia adalah respirasi (pernapasan). Salah satu hal yang terjadi pada proses respirasi adalah pembakaran lemak. Bayangkan kalau tubuh kita tidak ada enzim, lemak yang kita makan banyak, tapi pembakaran lemaknya lambat… Gemuk (obesitas) kan…
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Helmia Salsabila Purwaningtyas pada 10 Agustus 2020 pukul 11:15 am berkata:

Izin bertanya bu…
Mengapa inhibitor dapat menghambat jalannya reaksi enzim?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 2:31 pm berkata:
  
  Namanya juga inhibitor=penghambat, jadi dia akan menghambat kerja enzim dengan cara salah satunya adalah bentuknya mirip dengan substrat, jadi enzim terkecoh, mengira inhibitor itu substrat sehingga ditempelkan pada sisi aktifnya, sementara itu substratnya sendiri terbengkalai.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Shindi puspita sari pada 10 Agustus 2020 pukul 11:10 am berkata:

Bu, saya ingin bertanya. H2O2 merupakan senyawa kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat. Maksud dari bersifat oksidator kuat?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:58 am berkata:
  
  Oksidator kuat berarti mudah terbakar.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Dimas fajar saeful pada 10 Agustus 2020 pukul 10:13 am berkata:

Permisi bu,Dari 2 teori yang menjelaskan tentang cara kerja enzim,saya ingin: yang dapat berubah menjadi spesifik dan fleksibel disebut sisi aktif enzim,sedangkan substrate itu tidak berubah bentuk atau sifat,berarti apakah substare itu adalah sisi mati/nonaktif enzim??

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 2:22 pm berkata:
  
  Harus kamu pahami dulu bahwa substrat adalah suatu bahan yang akan mengalami perubahan. Perubahan ini akan lebih cepat jika ada bantuan enzim. Hasil perubahannya namanya produk. Dan yang punya sisi aktif adalah enzim, karena enzim ini yang akan membantu substrat tadi agar lebih cepat bereaksi (berubah)menjadi produk.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Okta dwiki saputra pada 10 Agustus 2020 pukul 9:39 am berkata:

Izin bertanya bu
Didalam sifat sifat enzim salah satunya adalah dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit,apa yang terjadi jika enzim berada dalam jumlah yang banyak?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:41 am berkata:
  
  Karena dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tapi yang tersedia banyak. ya ga dipakai selebihnya.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Muhamad Irfan24 pada 10 Agustus 2020 pukul 9:38 am berkata:

Bu saya ingin bertanya menurut teori yang dikemukakan ada 2 sifat enzim yaitu spesifik & fleksibel, sementara disebutkan lebih dominan spesifiknya dari pada fleksibelnya, jadi apakah enzim hanya memiliki sifat spesifik atau memiliki kedua sifat tsb? dan kenapa enzim tidak bisa bekerja tanpa adanya kofaktor?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:39 am berkata:
  
  Bukan 2 sifat ya, tapi 2 mekanisme (cara kerja enzim), baca ulang atau tonton ulang videonya ya
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Faridatul Laila Fauziah pada 10 Agustus 2020 pukul 9:36 am berkata:

Maaf ibu, saya mau tanya. Salah satu sifat enzim adalah biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi. Itu maksudnya gimana ya bu?
Sekian, terimakasih bu.

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:33 am berkata:
  
  Contohnya sepert ini, ketika maltosa akan diuraikan menjadi glukosa, enzim maltase akan melaksanakan perannya untuk mempercepat reaksi. Jika reaksinya sudah selesai, enzim tetap utuh tidak bereaksi (tidak berubah) dan siap mempercepat reaksi lagi jika ada maltosa lagi.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Ayu Tri Septianingsih pada 10 Agustus 2020 pukul 9:33 am berkata:

Bu, mau bertanya kenapa biasanya enzim tidak bisa bereaksi tanpa kofaktor? Enzim katalase itu apa bu?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:28 am berkata:
  
  Kan kofaktor adalah bagian penyusun enzim, dia kan gugus prostetik. Bagaimana bisa bereaksi kaloausebagian tubuhnya tidak ada?
  Enzim katalase adalah enzim yang mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2). Pada manusia banyak ditemukan pada organ hati
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Didit Wijang saputro pada 10 Agustus 2020 pukul 9:32 am berkata:

Bu, ijin bertanya, apakah secara tampilan apoenzim dengan gugus prostestik itu ada yang membedakan? Jika iya apa perbedaan ciri-cirinya?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 11:08 am berkata:
  
  Selama ini, gambar yang digunakan untuk membedakan apoenzim dengan gugus prostetik adalah gambar yang untuk memudahkan kepada siswa bahwa keduanya berbeda. Yang jelas bahwa apoenzim itu protein, gugus prostetik itu non protein (bisa logam, bisa senyawa organik)
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
imelia rizky pramudita pada 10 Agustus 2020 pukul 9:28 am berkata:

ibu mau tanya…
enzim merupakan protein khusus yg berperan sebagai katalisator suatu proses reaksi kimia didalam tubuh makhluk hidup. Apakah ada katalisator selain enzim dalam proses reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup bu ?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 10:19 am berkata:
  
  Tidak ada mbak, katalis dalam tubuh mahluk hidup adalah enzim
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Sefiana Salma Istihana pada 10 Agustus 2020 pukul 9:23 am berkata:

Bu, di dalam sifat-sifat enzim terdapat pernyataan jika enzim bekerjanya spesifik hanya bekerja pasa substrat tertentu, apa yang di maksud substrat dan substrat apa saja enzim dapat bekerja?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 10:11 am berkata:
  
  Substrat itu bahan yang akan bereaksi membentuk zat baru, zat baru ini disebut produk. Misal pada pembentukan glukosa, glukosa ini yang disebut produk, substratnya adalah maltosa, dibantu oleh enzim maltase.
  Nah maltase ini bekerjanya spesifik atau khusus pada substrat yang disebut maltosa. Jadi kalau substratnya amilum yang enzimnya amilase, bukan maltase atau lainnya.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Retno apriyani (28) pada 10 Agustus 2020 pukul 9:20 am berkata:

Ibu saya mau bertanya, Enzim itu bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi…
Bu apakan enzim itu bisa tidak menempel pada permukaan molekul? Jika bisa tidak menempel itu karena faktor apa ya bu? Dan dampaknya bagaimana bu?
Terimakasih bu…

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 10:01 am berkata:
  
  Coba kamu baca dengan seksama mekanisme kerja enzim, kan di situ di jelaskan bahwa enzim punya sisi aktif yang akan menempel pada substrat sehingga terbentuk kompleks enzim substrat. Pada saat itulah, enzim mulai membantu mempercepat reaksi substrat tersebut untuk menghasilkan produk. Jadi kalo enzimnya ga nempel yang reaksi tetap berlangsung tetapi berjalan pelan, karena ga dibantu enzim. Gimana mau membantu, nempel aja ga boleh.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Laras Nartanti pada 10 Agustus 2020 pukul 9:15 am berkata:

assalamualaikum wr wb bu
kan sifat-sifat enzim ada 8 dari salah satu sifat tersebut kan ada umumnya enzim bekerja mangkatalisis reaksi satu arah,nah itu maksudnya gimana ya bu?
terima kasih, wassalamualaikum wr wb

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 9:45 am berkata:
  
  Wa’alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh
  Satu arah misal reaksi pembentukan glukosa di dalam tubuh yang berasal dari maltosa dikatalisi oleh enzim maltase. Reaksi ini disebut searah karena tidak bisa berbalik lagi reaksinya menjadi pembentukan maltosa dari glukosa.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Rozza Mitaa pada 10 Agustus 2020 pukul 9:09 am berkata:

Bu saya Rozza Prajna. P kelas 12MIPA5 no 30, ingin bertanya mengenai sub bab enzim. Tadi kan dibacaan dijelaskan kalau enzim hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Apa mungkin kalau manusia itu dalam tubuhnya kelebihan enzim? Dan jika mungkin, apa dampaknya bagi tubuh? Terima kasih.

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 10 Agustus 2020 pukul 9:26 am berkata:
  
  Mungkin sekali pada orang-orang tertentu pada tubuhnya kelebihan enzim. Misalnya pada orang yang terkena hepatitis, ini akan menyebabkan peningkatan jumlah enzim. Jadi ada penyakit dulu, baru produksi enzimnya meningkat, karena ada kegiatan tambahan pada organ yang sakit sehingga butuh enzim
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
wahyu rindi pada 4 September 2019 pukul 3:08 pm berkata:

bu mau tanya, kenapa kebanyakan hewan dan tumbuhan itu respirasinya dengan respirasi aerob?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 5 September 2019 pukul 1:32 pm berkata:
  
  Karena pada tumbuhan dan hewan terkumpul banyak senyawa organik di dalam tubuhnya. Senyawa ini harus dioksidasi, agar tumbuhan dan hewan mendapatkan energi. Oksidasinya (pembakarannya) menggunakan oksigen.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Ayuni setiyaningsih pada 4 September 2019 pukul 3:07 pm berkata:

Bu, saya mau bertanya. Mengapa fermentasi asam laktat terjadi di dalam otot dan dalam kondisi anaerob? lalu apakah ada pada bagian lain?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 5 September 2019 pukul 1:23 pm berkata:
  
  Karena otot banyak digunakan untuk aktivitas sampai akhirnya kekurangan oksigen, namun karena sel-sel otot tetap harus melakukan respirasi, maka dilanjutkan dengan respirasi secara anaerob.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Andini N.A. pada 4 September 2019 pukul 3:04 pm berkata:

Bu saya mau tanya apakah tanaman yang hidup di dalam air memerlukan/dapat melakukan fotosintesis? dan yang dimaksud dengan sumber substrat dalam respirasi itu apa ya bu?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 5 September 2019 pukul 1:17 pm berkata:
  
  ya dapat dan perlu. Sumber substrat artinya bahan yang akan dirombak dalam proses respirasi.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Serly Tria Amanda pada 4 September 2019 pukul 3:02 pm berkata:

bu saya mau bertanya didalam glikolisis terdapat glukosa yang diubah menjadi glukosa 6 phospat dan didalam perubahan itu juga terdapat perubahan ATP menjadi ADP. Mengapa hal itu terjadi?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 5 September 2019 pukul 1:53 pm berkata:
  
  Untuk aktivitas, tubuh butuh energi, energi ini diperoleh dari pemecahan molekul glukosa. Glukosa mula-mula akan dirombak menjadi glukosa 6 phospat, phospatnya inidi dapat dari ATP jadi ATP (Adenosin Triphospat) akan kehilangan 1 phosphat sehingga namanya berubah menjadi ADP (Adenosin Diphospat)
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
tri anggraeni pada 4 September 2019 pukul 11:46 am berkata:

Bu saya mau bertanya,pada tahapan karboksilasi terdapat enzim rubisko yang di gunakan untuk mengkatalisis.Apa yang akan di hasilkan setelah dikatalisis oleh enzim tersebut?dan apa fungsi lain dari enzim rubisko

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 2:34 pm berkata:
  
  Dilihat lagi reaksi kimianya, tahapan karboksilasi menghasilkan apa? Terus ingat ya, kerja enzim itu spesifik…
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
ema kurnia winanti pada 4 September 2019 pukul 11:45 am berkata:

Bu, apa yang dimaksud dengan piruvat? Apa saja fungsinya dan dimana letak penyimpanan atau tempat terjadinya?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 2:32 pm berkata:
  
  Disimak lagi teori dan videonya ya, pasti ada jawabannya…
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Galih Damara Buana pada 4 September 2019 pukul 11:24 am berkata:

Ijin bertanya Bu
Di dalam respirasi asam laktat, glukosa diubah menjadi asam piruvat, Mengapa glukosa berubah menjadi asam piruvat? Apakah ada faktor lain yang dapat mempengaruhi fermentasi tersebut? Apakah ada faktor lain yang membuat gagalnya fermentasi selain oksigen?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 2:30 pm berkata:
  
  Glukosa berubah menjadi asam piruat karena ada aktivitas enzim di situ. Dan fermentasi adalah kata lain dari respirasi anaerob (respirasi yang tidak memerlukan oksigen), jadi akan gagal jika ada oksigen. Faktor lain bisa menyebabkan kegagalan fermentasi, selagi faktor tersebut membawamenghasilkan oksigen.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
ayup indi sukma pada 4 September 2019 pukul 11:18 am berkata:

bu,saya ingin bertanya mengapa enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya kofaktor?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 2:25 pm berkata:
  
  Karena kofaktor berperan sebagai stabilisator, sehingga enzim dapat tetap aktif.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
asifa_cahya pada 4 September 2019 pukul 11:12 am berkata:

Bu saya mau bertanya. Pada Teory Induced FIT dijelaskan bahwa, enzim memiliki sisi aktif yg fleksibel. Apa yg menyebabkan sisi aktif enzim menjadi fleksibel?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 2:22 pm berkata:
  
  Ini adalah sebuah teori, pada teori ini disinyalir seluruh bagian molekul enzim berubah menyesuaikan diri, ketika berbenturan dengan molekul substrat.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Septiana pada 4 September 2019 pukul 11:08 am berkata:

Respirasi anaerob merupakan respirasi sel yang tidak sempurna, karena masih tersisa senyawa berenergi tinggi seperti asam laktat dan alkohol. Senyawa berenergi tinggi tersebut dapat diproses kembali atau tidak, Bu? Apakah senyawa tersebut dapat dikatakan sebagai hasil respirasi, Bu ?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:38 pm berkata:
  
  Ya senyawa tersebut adalah hasil respirasi, dan hasil respirasi dapat digunakan lagi untuk proses anabolisme.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Yazid Maulana Ramadhani pada 4 September 2019 pukul 11:04 am berkata:

Bu,Kenapa fermentasi asam laktat dapat terjadi ketika otot dalam kondisi anaerob?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:37 pm berkata:
  
  Pada kondisi anaerob, sel-sel otot kekurangan oksigen (misalnya saat tubuh lelah karena aktivitas berat), namun sel-sel tersebut memiliki tugas melakukan respirasi untuk menghasilkan energi. Pada keadaan ini, asam piruvat akan mengalami dehidrogenasi sehingga terbentuk asam laktat/asam susu yang menumpuk di otot, sehingga otot terasa pegal.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Dutia Agustia Wati pada 4 September 2019 pukul 10:53 am berkata:

bu, saya mau bertanya mengapa lemak dan protein menjadi sumber substrat penting dalam respirasi ?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:25 pm berkata:
  
  karena padanya terdapat banyak energi
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
tifa asifa khoeriyah pada 4 September 2019 pukul 10:52 am berkata:

bu, saya ingin bertanya apakah dekarboksilasi oksidasi itu terjadi sebelum siklus krebs atau proses yang terjadi di dalam siklus krebs? terima kasih bu guru

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:16 pm berkata:
  
  Dekarboksilasi oksidatif disebut juga reaksi antara, karena terjadi antara glikolisis dan siklus krebs.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
SISKA TRI ANDINY pada 4 September 2019 pukul 10:42 am berkata:

Bu guru,saya mau bertanya.
Pada katabolisme protein,kan asam-asam amino mengalami Deaminasi.
Bagaimana jika asam amino tersebut tidak mengalami Deaminasi,lalu apa yang akan terjadi,dan apa pengaruhnya bagi katabolisme protein?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:15 pm berkata:
  
  kalau tidak mengalami deaminasi ya tidak ada katabolisme.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Habib Rozzaq Kurniawan pada 3 September 2019 pukul 1:27 pm berkata:

bu, saya ingin bertanya. pada fermentasi alkohol setelah asam piruvat diubah menjadi Asetaldehid dan CO2. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol. darimana asal alkohol dihirogenesa? apakah hanya alkohol tersebut yang dapat mengubah asetaldehid menjadi alcohol?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 4 September 2019 pukul 1:24 pm berkata:
  
  Ingat ya…, akhiran ase menunjukkan bahwa dia itu enzim. Jadi alkohol dehidrogenase adalah enzim yang kerjanya melepaskan hidrogen dari substrat. Pada kasus ini substratnya adalah asetaldehid.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 1:19 pm berkata:

Namanya juga aerob, berarti butuh oksigen.

SukaSuka

Balas ↓
Trisna Ratmawati pada 2 September 2019 pukul 12:52 pm berkata:

Dalam fotofosforilasi siklik pergerakan elektron elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I , namun apa yang menyebabkan ada elektron yang terlontar mendukung fotosistem II?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 1:29 pm berkata:
  
  Adanya energi foton (cahaya) yang memecah molekul air.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
aguspujo priyoko pada 2 September 2019 pukul 12:51 pm berkata:

Bu,saya mau bertanya dari pernyataan ‘Atom C,H,dan O menyusun 85% berat asam amino’
pertanyaannya yang 15% itu apa /sisanya itu apa,dan berupa apa?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 1:28 pm berkata:
  
  Asam amino memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Jadi ada C, O, H dan N. Keempatnya sudah pasti adalah atom.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
musyarrofah pada 2 September 2019 pukul 10:46 am berkata:

bu saya mau tanya,contoh bakteri yang memiliki klorofil itu apa saja?

SukaSuka

Balas ↓
laelinurrofikoh pada 2 September 2019 pukul 10:46 am berkata:

bu,saya mau bertanya apa yang dimaksud dengan ADP dan ATP DAN APA FUNGSINYA

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 12:50 pm berkata:
  
  ATP (Adenosin Triphospat) dan ADP (adenosin Diphospat), keduanya adalah jenis “sumber daya universal” dan perbedaan utama di antara mereka adalah jumlah gugus fosfat dan kandungan energi. Akibatnya, mereka mungkin memiliki sifat fisik yang berbeda secara substansial dan peran biokimia yang berbeda dalam tubuh manusia. Baik ATP dan ADP terlibat dalam reaksi biokimia penting dalam tubuh manusia seperti respirasi, biosintesis dll. Dengan demikian keduanya berperan sebagai molekul biologis vital (selalu ada).
  
  SukaDisukai oleh 1 orang
  
  Balas ↓
Nur Widayati Istiqomah pada 2 September 2019 pukul 10:45 am berkata:

Bu, saya mau bertanya. Apa manfaat dari hasil bahan bakar seluler sempurna pada lemak bagi tubuh?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 12:37 pm berkata:
  
  Maksud bahan bakar seluler adalah energi di dalam sel. Jadi maksudnya, lemak memiliki energi yang sempurna.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Dyah Kusuma Ayu Fitryani pada 2 September 2019 pukul 10:38 am berkata:

bu apa maksud dari asimilasi C pada bakteri yang tidak memiliki klorofil di proses kemosintesis ?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 11:51 am berkata:
  
  Asimilasi C maksudnya menggunakan karbon. Ada bakteri yang memiliki klorofil, bakteri ini bisa melakukan fotositesis untuk tujuan memanfaatkan (mengasimilasi) karbon. Ada pula bakteri yang tidak memiliki klorofil, untuk memanfaatkan karbon, dia melakukan proses kemosintesis.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
Herna Aji P. pada 2 September 2019 pukul 9:54 am berkata:

bu, mengapa energi yang dihasilkan dari proses katabolisme tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel?

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 2 September 2019 pukul 11:42 am berkata:
  
  Sel-sel tubuh hanya bisa menyerap zat-zat makanan yang sudah menjadi senyawa sederhana, demikian juga ketika menggunakan energi, yang bisa digunakan adalah energi yang sudah berupa energi yang sederhana seperti ATP.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
yunituriasih pada 14 Agustus 2019 pukul 3:12 pm berkata:

Bu kena enzim menjadi mudah rusak jika dipanaskan leboh dari 60 derajat C

SukaSuka

Balas ↓
- Bu_Hesti pada 1 September 2019 pukul 8:29 pm berkata:
  
  karena enzim tersusun atas protein dan protein akan mengalami denaturasi (rusak) pada suhu yang sangat tinggi (lebih dari 60 derajat )
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
- Ardian Setyo K pada 12 Agustus 2020 pukul 10:12 am berkata:
  
  assalamu’alaikum Wr. Wb saya mau bertanya mengapa pada teori induced fit enzim memiliki sisi aktif yg fleksibel? apa yang menyebabkan enzim menjadi fleksibel?
  Teriimakasih
  Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
  
  SukaSuka
  
  Balas ↓
  - Bu_Hesti pada 25 Agustus 2020 pukul 10:36 pm berkata:
    
    Ini adalah salah satu teori cara kerja enzim. Bagi yang meyakini teori ini, sisi aktif enzim menjadi fleksibel karena adanya induksi.
    
    SukaSuka